Kata Sahabat Abu Bakar kegelapan itu ada 5, salah satunya yaitu hubbud dunya yakni mencintai apa saja yang tidak mengantarkanmu ke akhirat. Dunia itu sesuatu yang hina, sesuatu yang murahan.
Dalam kitab Hilyatul Auliya dikisahkan ada seorang sufi yang menganggap dunia itu tidak ada benarnya. Sayyidina Umar agak tersinggung dengan anggapan orang sufi yang bodoh itu. Ubay bin Kaab lalu anda masuk surga karena apa, anda masuk neraka karena apa, anda dapat ridho Allah karena apa, kamu bisa masuk surga karena kenangan di rumah ini, karena sujud dan kebaikanmu. Allah mereferensi amal kamu ya di dunia ini. Dunia ini adalah takaran, semua merujuk pada apa yang kamu lakukan di dunia, maka jangan mengkritik dunia.
Jika orientasi kita pada kebesaran li ilai kalimatillah maka tidak termasuk dunia. Jika suasana akhirat tapi orientasi nya kemalasan itu yang disebut dunia.
Imam Syafi'i sering mengkritik ilmu tasawuf karena basicnya kemalasan. Menyimpan ilmu itu haram, tidak memberi pencerahan pada umat adalah haram, membiarkan umat berserakan kemana - mana sementara dia asyik dengan Tuhan, atau dengan kata lain tidak mau amar ma'ruf nahi munkar.
Imam Ghazali mengatakan ketika kamu sedang tidak punya uang dan dalam keadaan yang sepenat- penatnya, datang saja ke kuburan, yakinlah semua yang sudah mati keinginannya hanya satu yaitu ingin kembali ke dunia dan memperbaiki amalannya. Berarti dunia adalah segala - galanya bagi orang yang sudah mati. Cita - cita orang mati itu bisa kembali ke dunia untuk membenahi kesalahan yang pernah dilakukan. Dengan kesadaran ini kita yang masih hidup akan bersyukur karena memiliki sesuatu yang diimpikan orang yang sudah meninggal.
Tapi sekarang kebalik - balik, kita yang masih hidup malah kepingin mati karena banyaknya masalah.
Banyak orang soleh yang berdoa supaya panjang umur karena yang hadir adalah dunia yang bermakna mazroatul akhirat.
Dunia punya 2 status, jika untuk mencari bekal di akhirat maka dinikmati senikmat - nikmatnya. Tapi jika dunia bagimu sebagai ladang maksiat maka jadikan dunia tempat taubat.
Setuju sama judulnha8
BalasHapusmasyaallah artikelnya sangat menginspirasi sekali
BalasHapusAlhamdulillah saya diciptakan menjadi orang yang banyak-banyak bersyukurđ
BalasHapusHarus selalu bersyukur mbak
HapusHuh, apalah daya ane sedang berusaha istiqomah dalam berhijrah..
BalasHapus