Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Bekerja Untuk Mendapat Kemuliaan

Setiap orang memiliki pasti memiliki potensi/bakat yang telah diamanahkan oleh Allah sebab manusia merupakan khalifah. Setiap orang memiliki kemampuan / potensi yang dengannya bisa memberi kemanfaatan untuk sesama dan lingkungannya. Ada orang yang punya keahlian dalam hal pertukangan, pertanian, teknologi dan sebagainya.  Amanah yang berupa keahlian tadi digunakan untuk memberi kemanfaatan pada sesama bukan untuk menarik rizki, karena soal rizki sudah ditentukan oleh Allah.  Meski hal rezki sudah mernjadi ketentuan Allah, namun ada saja manusia yang tidak sadar dan mereka merendahkan diri mereka dengan cara meminta - minta padahal mereka seandainya mau menggali apa yang ada dalam dirinya, mereka tidak akan melakukan hal itu. Rasulullah dawuh bahwa tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Namun ketika seseorang menganggap bahwa keahlian yang dimiliki untuk mencari rizki, maka orang tersebut akan merasa kesulitan karena orientasinya uang/ materi. Sebaliknya

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj

Apa Saja Tata Krama Berdoa kepada Allah

 Tata Krama Berdoa Seberapa sering kita berdoa?Apa saja yang sering kamu mohonkan kepada Allah? Pasangan hidup, anak, dagangan laris, kesehatan,karier atau banyak hal lain yang kita sadar tidak punya daya upaya kecuali hanya berharap pertolongan Nya. Dalam berdoa tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya tata krama dalam berdoa. Berikut ini beberapa tata krama ketika kita berdoa: 1.Diawali dengan memuji Allah dan sholawat kepada Kanjeng Nabi. Seringkali kita berdoa itu langsung to the point menyebut permintaan kita, tanpa menghaturkan pujian kepada Allah Yang Maha Rahman Rahiim, Maha Memberi Pertolongan. Dan juga tanpa bersholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kalaupun kita memujiNya itu hanya sekadar basa basi. Kalau ditulis, pujian kita hanya dua baris tapi list permintaan kita bisa sampai tiga halaman. 2. Tawasul kepada Nabi, para guru, orang tua dan orang - orang solih. 3. Mantap, yakin, dan diulang - ulang 3 kali. 4. Mengangkat kedua tangan s

Wanita Tangguh

Selama pandemi ini tanggung jawab sebagai ibu semakin bertambah banyak, mulai dari pekerjaan domestik, bekerja (ibu pekerja), sampai mendampingi anak - anak belajar dari rumah. Stress? Iya diawal, itupun saya beruntung punya support system yang baik. Mulai dari suami yang pengertian bersedia membantu pekerjaan domestik, memiliki fasilitas WiFi di rumah yang sangat membantu proses belajar anak - anak. Kendala pasti terjadi saat mendampingi anak belajar dari rumah apalagi jika punya balita yang 90 % bergantung pada emaknya.  Tapi, apa lantas kesulitan ini membuat para ibu pada umumnya menyerah? Oh...tentu tidak, mereka akan melakukan apa saja demi keberlangsungan pendidikan anak- anaknya meskipun tak bisa mendampingi secara langsung karena pekerjaan atau tak paham dengan pelajaran putra putrinya seperti mendatangkan guru les privat, menyiapkan kuota yang cukup dan ini tentu butuh biaya yang tak sedikit.  Para wanita khususnya ibu rumah tangga yang minim ketrampilan adalah yang paling ter

Kartini Masa Kini

Kartini Masa Kini Momentum hari Kartini buat saya adalah saat yang tepat untuk mencharge semangat hidup sebagai wanita yang berdaya, sebagai ibu serta partner pasangan hidup yang saling melengkapi. Ingat ya, partner bukan konco wingking.  Saya bisa menemukan banyak sekali wanita yang tegak berdiri di atas kaki sendiri. Di pasar dekat rumah contohnya, hampir semua pedagangnya adalah wanita, kalaupun ada bapak -bapak mungkin hanya 10 %. Mulai dari ibu - ibu pedagang sayur, pisang, atau penjual makanan yang tiap harinya dengan modal keyakinan dan doa menjemput rizkinya. Saya juga terkesan dengan keakraban para ibu penjual tadi yang kadang menunggu lapak temannya, membantu melayani pembeli, dan mengingatkan temannya perihal kemasan yang terlalu kecil atau yang lainnya. Tak ada aura persaingan apalagi menjatuhkan, mereka saling support satu sama lain. Meskipun begitu ada juga wanita yang mudah sekali menghakimi sesamanya. Misalnya yang masih hangat kasus ibu yang membuang bayinya lalu bayi

Hikmah Ramadhan

Hikmah Ramadhan Catatan ini diambil dari channel youtube Mbak Najwa Shihab dengan judul " Menyambut Ramadhan Bersama Gus Baha". Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. MAKNA LAFAL " MARHABAN" Seringkali kita mendengar ucapan Marhaban Ya Ramadhan, Apa sih makna kata Marhaban ? Marhaban berasal dari kata" Rahab" yang artinya "lapang", kita sambut Ramadhan dengan lapang dada. Makna kata Marhaban yang ke dua adalah "mengumpulkan bekal" artinya kita mengambil bekal sebanyak mungkin saat bulan Ramadhan untuk bekal di akhirat dengan cara memperbaiki apa yang salah dari niat kita, apa yang salah dari perilaku kita,apa yang kurang, apa yang perlu dievaluasi.(Prof. Quraish Shihab). HIKMAH RAMADHAN Menurut penuturan Gus Baha, dalam tradisi pesantren yang biasanya ngaji kitab 2 kali sehari setelah sholat Maktubah, maka di bulan Ramadhan ditambah frekuensinya menjadi 5 kali. Hikmah Ramadhan menurut penuturan Gus baha adalah de

Tafsir Surat Al Fatihah ayat 1 dan 2

  Tafsir Surat Al Fatihah Ayat 1 dan 2 Surat Al fatihah terdiri dari 7 ayat. Menurut pendapat Imam Syafi'i ayat pertama surat Al Fatihah adalah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ namun menurut pendapat Imam Malik ayat pertama adalah اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ Itulah sebabnya ketika kita pergi ke Makkah saat membaca Al Fatihah diawali dari اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ Lafal بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ sudah dikenal sejak zaman Nabi Sulaiman ketika mengawali menulis surat. 1.Makna بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ   Diawali dengan kata '' Bi", mestinya kalau kita berkata "dengan" ada kata sebelumnya. Misalnya, dengan Si Fulan yang gagah berani, mestinya ada sisipan kalimat "Saya datang dengan Fulan yang gagah berani". Ulama - ulama lalu menyisipkan "saya memulai pekerjaan dengan nama Allah Yang Maha Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ada lagi yang menyisipkan  kata "Bi" dengan makn

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d