Langsung ke konten utama

Bekerja Untuk Mendapat Kemuliaan

Setiap orang memiliki pasti memiliki potensi/bakat yang telah diamanahkan oleh Allah sebab manusia merupakan khalifah. Setiap orang memiliki kemampuan / potensi yang dengannya bisa memberi kemanfaatan untuk sesama dan lingkungannya. Ada orang yang punya keahlian dalam hal pertukangan, pertanian, teknologi dan sebagainya. 

Amanah yang berupa keahlian tadi digunakan untuk memberi kemanfaatan pada sesama bukan untuk menarik rizki, karena soal rizki sudah ditentukan oleh Allah. 

Meski hal rezki sudah mernjadi ketentuan Allah, namun ada saja manusia yang tidak sadar dan mereka merendahkan diri mereka dengan cara meminta - minta padahal mereka seandainya mau menggali apa yang ada dalam dirinya, mereka tidak akan melakukan hal itu. Rasulullah dawuh bahwa tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah.

Namun ketika seseorang menganggap bahwa keahlian yang dimiliki untuk mencari rizki, maka orang tersebut akan merasa kesulitan karena orientasinya uang/ materi. Sebaliknya jika muncul kesadaran bahwa saya dititipi kemampuan misalnya seorang tukang sadar bahwa dia diberi kemampuan Allah bisa merenovasi rumah, maka dia akan menolong orang yang membutuhkan keahliannya. Tukang tersebut bekerja dengan niat memberi kemanfaatan melalui keahliannya, berapapun uang yang dia terima dia serahkan sepenuhnya kepada Allah Zat Yang menjamin rizkinya. Jika muncul kesadaran seperti ini maka akan melahirkan kemuliaan. Dia belerja bukan untuk meminta uang tapi untuk membantu sesama yang membutuhkan jasa / keahliannya.

Begitupun dengan pedagang, seorang pedagang itu bukan sedang mencari rizki tapi sedang menunggui rizki orang. Misal pedagang baju, dia hanya sebagai penunggu baju milik orang yang akan membelinya, pedagang baju hanya membantu menunggui baju tersebut. Laku atau tidak bukan urusan pedagang tersebut, andai tidak laku berarti si empunya baju belum mengambil bajunya. Apa jika tidak laku lalu pedagang tersebut tidak makan? tidak, pedagang tersebut bisa makan karena pemberian Allah. Jika tertanam keyakinan seperti ini, maka akan muncul ketegaran. 

Namun jangan sampai salah persepsi kalau begitu kita tidak perlu bekerja, menunggu sesuatu turun dari langit. Ya nggak seperti itu juga, meskipun rezeki yang ditunggu tadi datang tapi mereka yang tidak mau berusaha , tidak punya kemuliaan memberi.

Satu contoh si Fulan menjual minyak kayu putih, dia bertugas menunggu dan menyampaikan manfaat kayu putih pada pembeli yang membutuhkannya. lalu karena tidak laku, dia tutup tidak berjualan, padahal di desanya hanya dia  satu - satunya penjual kayu putih. Kemudian saat dia tutup ada orang yang datang ke warungnya untuk membeli kayu putih untuk anaknya  yang sakit, namun karena tutup, maka dia pulang tanpa membawa minyak kayu putih, dan membuat anaknya meninggal. Maka si Fulan ikut andil atas meninggalnya anak tadi.

Dalam hal makanpun, kita bukan karena masaknnya enak terus kita makan, tetapi kita harus makan karena perut harus dijaga kesehatannya agar tidak menyebabkan sakit. Jika kita sampai tidak makan lalu sakit maka termasuk tidak bisa menjaga amanah Allah.  Kecuali saat kita niat puasa.

Jika telah muncul kesadaran bahwa rezeki itu dari Allah, maka lewat jalan apapun dan berapapun akan diterima. Ini yang disebut tata krama.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj