Langsung ke konten utama

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman
Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman.
Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4. 
Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong

Sabar itu ada 2:
  1.Sabar dari
      Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.

 2. Sabar untuk
       Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal. 

Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok."
Ya nggak begitu juga 
Kalau kamu dapat IP 2 artinya kamu harus sabar untuk istiqomah belajar agar nilaimu baik. 
Kalau kamu lagi nggak punya uang, kamu harus bersabar dalam bekerja, nggak males - malesan.

Harusnya waktu bulan puasa tidak ada orang marah dan malas - malasan. Orang puasa malas- malasan itu artinya dia kehilangan sabar untuk, puasa kok marah - marah, artinya dia kehilangan sabar dari. 

Puasa adalah dialektika antara keimanan dan kesabaran.

Komentar

  1. keren makin semangat nih kunjungi juga https://blog.rajait.id

    BalasHapus
  2. mantap visit balik gan https://maimelajah.com

    BalasHapus
  3. Menambah ilmu pengetahuan, maksih banyak👍

    BalasHapus
  4. Nice info gan, yang sebelumnya saya belum tahu mengenai puasa itu 1/4 nya iman sekarang menjadi tahu. lanjut gan nice artikel.

    BalasHapus
  5. Ow hakikatnya puasa seperti itu y

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Saya sudah kunjungi mas, bagus banget artikelnya

      Hapus
  7. Terimakasih kunjungan nya
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  8. Terimakasih kunjungan nya
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  9. semangat kak intinya jangan lupa makan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya jangan lupa makan , jangan pula makan teman.

      Hapus
  10. memang puasa itu menjadikan diri kita harus lebih baik ya

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah dapat tambahan pengetahuan lagi. Semangat terus ya kak.
    Jgn lupa kunjungi https://allaboutcdramaa.blogspot.com

    BalasHapus
  12. Subhanallah ,sangat menarik sekali kak ceritanya ,sangat bermanfaat ,mkasih kak infonya

    BalasHapus
  13. Banyak orang yang berpuasa hanya menahan lapar dan haus, tapi keimanan dan ihsannya belum tau lagi. Ujian demi ujian hidup akan membuktikan keimanannya.

    Mampirlah ke blog sy MindaFilm.com Terima kasih ...

    BalasHapus
  14. Sip makasih ya kak, jadi nambah ilmu serta wawasan tentang ke religiusan l.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj