Langsung ke konten utama

Wanita Tangguh

Selama pandemi ini tanggung jawab sebagai ibu semakin bertambah banyak, mulai dari pekerjaan domestik, bekerja (ibu pekerja), sampai mendampingi anak - anak belajar dari rumah. Stress? Iya diawal, itupun saya beruntung punya support system yang baik. Mulai dari suami yang pengertian bersedia membantu pekerjaan domestik, memiliki fasilitas WiFi di rumah yang sangat membantu proses belajar anak - anak. Kendala pasti terjadi saat mendampingi anak belajar dari rumah apalagi jika punya balita yang 90 % bergantung pada emaknya. 

Tapi, apa lantas kesulitan ini membuat para ibu pada umumnya menyerah? Oh...tentu tidak, mereka akan melakukan apa saja demi keberlangsungan pendidikan anak- anaknya meskipun tak bisa mendampingi secara langsung karena pekerjaan atau tak paham dengan pelajaran putra putrinya seperti mendatangkan guru les privat, menyiapkan kuota yang cukup dan ini tentu butuh biaya yang tak sedikit. 

Para wanita khususnya ibu rumah tangga yang minim ketrampilan adalah yang paling terdampak dengan pandemi ini. Apalagi jika mereka single parent atau bersuami tapi suami tak cukup bertanggung jawab dengan keluarganya yang memaksa para ibu merangkap jadi tulang punggung. 

Dimana letak rahasia kekuatan para wanita sehingga mereka mampu menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik meskipun  harus berdarah - darah ? Kekuatan wanita ada di telapaknya, ada pada doa mereka. Kaum wanita adalah wani tapa, mereka punya keberanian, keteguhan karena terhubung dengan Yang Maha Kuasa. Dengan tetap menyandarkan diri pada Sang Maha Pemberi Pertolongan para wanita seolah tak pernah habis stok kekuatannya yang sebelum fajar sudah menyalakan kompor, menyiapkan masakan untuk keluarganya, lalu lanjut bekerja, ada pula yang lanjut bermain dengan balitanya, begitu sampai malam hari, yang kadang dengan sisa energinya masih harus terjaga karena menemani anak yang sakit. 

Lalu masih ada yang bilang penghuni neraka terbanyak adalah wanita? 

Dimana para pria yang meskipun sudah menjadi bapak masih bisa berlama - lama asyik dengan game onlinenya, asyik dengan cangkruannya yang tidak penting, abai dengan keadaan keluarganya yang tidak sedang baik - baik saja. Itupun masih minta dilayani, jika tidak dituruti maka akan membawa nama agama mengancam istrinya dengan neraka. Tapi tetap ada banyak suami yang bisa menempatkan diri sebagai imam yang baik dan bertanggung jawab. 


Komentar

  1. Itu lah liku2 dunia mbak.. itu udh kodratnya laki2 bgtu..tetapi tidak semua kya gtu mbk..


    Dan Wanita Jadi Penghunia Neraka Terbanyak ,karena Tidak Bisa Menjaga dua Mulutnya.. 1. Berbicaranya
    2. Kemaluannya / Harganya Dirinya..

    [url]http://bit.ly/Dhewa1922 [/url]

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak bisa digebyah uyah juga mas. Intinya kita laki2 atau perempuan punya kesempatan sama untuk masuk surga/neraka.

      Hapus
  2. pas buka blognya eh samaan sama tema akyu 😂 semangat nulis yah mimin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj