Langsung ke konten utama

Definisi Ikhlas Serta Tingkatan Ikhlas yang Perlu Kita Pahami

Ikhlas berasal dari kata kholis yang artinya  bersih, bersih dari sesuatu yang mengotori. Diumpamakan dengan gelas yang berisi air bersih, ketika bercampur dengan yang lain dia sudah tidak suci lagi. Maka untuk menjadikannya suci kita harus mengeluarkan sesuatu yang tercampur tadi.Upaya untuk mengeluarkan kotoran tadi itulah yang disebut ikhlas. Upaya kita untuk membersihkan hati dari sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah/dilarang Allah itulah yang dinamakan ikhlas.

Contoh saat  kita sholat,  mulanya kita punya  tujuan biar orang lain tahu kita sholat, lalu kita cepat - cepat menghilangkan pikiran itu(riya') dengan saya sholat tidak peduli orang tahu atau tidak.  Termasuk tidak ikhlas jika saat sholat yang tadinya niat mau baca surat Al Ikhlas, kemudian ada orang lain ikut berjamaah, lalu diubah dengan membaca surat al Baqarah.Riya itu diibaratkan seperti semut hitam yang berjalan di atas batu hitam saat malam hari, tidak terasa.Sehingga kita mohon kepada Allah agar keihklasan kita diterima Allah.

Ikhlas berbeda dengan merelakan.

Jika ingin melakukan sesutu kebaikan sebaiknya secara diam- diam sehingga orang tidak akan memuji.

Ikhlas itu rahasia Allah yang diletakkan di hati orang yang Dia cintai. 

Ikhlas iku malaikat tidak akan tahu, yang dicatat seseuatu yang dzohir, setanpun juga tidak bisa merusak ikhlas.Kalau ada orang sesumbar dengan amalnya bahwa saya melakukan ini semua ikhlas karena Allah, coba kamu bilang bahwa sesumbarmu itu menunjukkan kamu tidak ikhlas, kalau orang tersbut marah , maka bisa disimpulkan orang tersebut tidak ikhlas.

Ikhlas itu ada 3 derajat

1.Ikhlasnya orang umum

 ibadahe karena Allah,tapi ada embel embel yaitu untuk masuk surga juga ingin jembar rizkine, beres urusane. ini ikhlas tingkat taman kanak - kanak.

2. Ikhlas orang Istimewa

cuma agar selamat neraka dan masuk surga dan tidak ada embel embel dunia. yang penting selamet 

3.Ikhlas orang yang sangat istimewa 

semua karena kecintaan dan kerinduan kepada Allah. Orang seperti ini selalu hatinya sungguh menhamba kepada Allah. Hati dan pikirannya hanya diisi Allah.Mau diapakan juga tidak peduli.

Siapa saja yang punya ilmu jika tidak punya 3 modal termasuk orang yang rusak dihadapan Allah. 

1.merasa sangat faqir butuh rahmat Allah, khawatir ilmunya tidak diterima 

2. merasa hina dihadapan Allah. Orang ini punya tata krama kepada Allah. kuncinya adalah melihat orang lain lebih mulia dari dirinya sendiri, melihat diri lebih hina dari orang lain. Kadang kita menyepelekan orang dan meremehkan orang. Kadang melihat orang solat lalu bilang sholate kok gitu sih, zikirnya kok gitu sih. Dia merasa benar sendiri, merasa lebih baik dari orang lain. Seringkali kita berkata ini kalau tidak  ada saya yang ikut bantu, nggak akan beres, ya nggak?

3.Punya rasa rendah diri dengan siapa saja

Kita bisa merasa rendah di hadapan Allah atau Rosululloh atau patuh di hadapan guru kita sendiri, tapi dengan sesamanya tidak bisa.

Ikhlas butuh dilatih secara terus menerus yaitu dengan melupakan semua kebaikan yang kamu lakukan.Ada kisah seorang wanita cantik dinikahkan oleh Rasulullah dengan sahabat yang berwajah jelek.Setelah menikah sahabat tadi bertanya pada istrinya, apa kamu tahu alasan Kanjeng Nabi menikahkan kita? Jawabnya adalah saya ketika mendapatkan istri secantik kamu, aku lalu bersyukur kepada Allah, lalu si istri tadi juga bilang saya juga tahu alasannya kenapa, yaitu aku diperintah sabar dapat suami kayak kamu.Sabar dan syukur adalah sifat para ahli surga.

Ketika Nabi sholat diberi kotoran oleh Abu Jahal, para sahabat menangis melihat hal tersebut. Lalu ketika di Multazam sahabat matur kepada Rosulullah agar keadaan bisa berubah, bahwa dakwah itu tidak untuk disakiti. Nabi langsung memerah wajahnya.Nabi  kemudian bercerita dulu . Nabi Zakariya wafat itu karena dibunuh ketika dakwah.Dewi Masithoh( istri Fir'aun) wafat dengan  cara digoreng.Aku masih diperlakukan seperti ini kok minta futuhat, ini masih belum ada apa - apanya. Apalagi sekarang jadi ustadz tidak dihormati marah, tidak dapat salam tempel menggerutu.

Dari uraian di atas kita perlu berlatih ikhlas dengan melupakan semua kebaikan yang kita lakukan dan meniatkan semua hanya semata-mata karena Allah. Dengan ikhlas, seseorang juga tidak akan mudah kecewa, karena kita tidak berharap pada sesuatu. 















Komentar

  1. Sangat bermanfaat artikel nya

    BalasHapus
  2. Nggak kusangka beribadah dengan mengharap surga itu adalah tingkatan ikhlas taman kanak-kanak. Allah. Masih cetek banget berarti, euy... duh ya..

    BalasHapus
  3. Sering banget meremehkan level ikhlas yang mana secara teori memang sangat mudah. Tapi, prakteknya sungguh berat. Duh, keikhlasan saya ada di level terendah ini mah🙈

    BalasHapus
  4. Belajar ikhlas mah ga mudah... Tapi butuh besar hati dan sabar.... Juga waktu.. ikhlas bnr2 g mudah tapi hasilnya baik untuk kita.

    BalasHapus
  5. Terus belajar tentang rsa iklas.

    BalasHapus
  6. semoga semuanya sennatiasa ikhlas atas kondisi apapun

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj