Maafkanlah Maka Kamu Akan Menemukan Kebahagiaan
Maaf itu menyembuhkan
Maaf itu membuat kita produktif
Kenapa kita terjebak terlalu lama dalam luka dan sakit hati karena dipatahkan hatinya, dibuat marah atau dikecewakan? sebab kita belum bisa memaafkan. Jika segera memaafkan maka kehidupan akan segera ikut tertata lagi, mudah bangkit lagi atau bahasa anak sekarang itu move on. Memaafkan membuat kita bebas dari masa lalu, meskipun tidak bisa melupakan tapi kita mampu bangkit dan mengambil pelajaran. Memaafkan juga mampu membuat kita jalan ke depan tidak mundur ke belakang.
Seperti saat kita naik motor, sesekali kita lihat spion ke belakang, apa jadinya kalau kita terus melihat spion? Kalau terlalu lama memikirkan orang yang telah mengecewakan kita, jangankkan maju sedikit, yang ada kita mandeg/ jalan di tempat.
Apa sih untungnya membenci? Membenci merupakan pekerjaan paling melelahkan serta tak ada manfaat. Apalagi sekarang ini, kita ikut - ikutan membenci seseorang di medsos, apa untungnya? Belum pernah ketemu, tapi ikut menghujat, mencaci atas nama kebodohan. Kita sering menganggap orang lain salah, keliru dan menganggap diri sendiri benar. Kita sibuk melihat keluar, namun lupa melihat ke dalam diri sendiri yang sebetulnya banyak yang perlu diperbaiki.
Salah satu ciri orang baik adalah meninggalakan sesuatu yang tidak adakaitannya dengan dirinya.
Maaf itu membawa pada kehidupan yang baru.
Tidak mungkin kita bisa lari maju jika masih membawa beban berat masa lalu. Jangan pula dipendam, bebaskan dirimu, sehingga kita ringan untuk melangkah ke depan.
Manusia butuh dimaafkan dan butuh memaafkan.Hari ini aku memaafkan orang, siapa tahu besok aku butuh untuk dimaafkan.
Kita ini sekarang mudah tersulut emosinya terhadap orang yang salah omong/keceplosan lalu buru - buru lapor ke polisi, siapa tahu besok kita yang salah bicara?Niatnya guyon, karena sudah terlanjur benci jadinya kita dilaporkan ke polisi. Memang benar adilnya orang salah itu mendapat hukuman, tapi memaafkan itu levelnya di atas adil.
Maaf itu membuat kita punya energi lebih.
Ketika belum bisa memaafkan, kita merancang untuk membalas orang yang melukai, dan itu menghabiskan energi yang besar. Lain hal jika segera memaafkan maka energi tadi bisa kita manfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.
Ada beberapa alasan mengapa orang sulit memaafkan, antara lain:
1.Orang menganggap bahwa memaafkan itu tandanya lemah, maka orang lebih memilih hidup harus adil, salah ya dihukum/diberi sanksi.
Kanjeng Nabi Muhammad lebih memilih memaafkan daripada menghukum atau mengadili. Misalkan terhadap tawana perang yang harusnya dihukum mati, malah disuruh mengajar.. Lalu pada saat fathu makkah, musuhnya diampuni semua. malah rumah Abu Sufyan dijadikan suaka/ tempat perlindungan.
Suatu ketika ada anak muda menghadap Nabi, dia mengakui melakukan zina. Pertama kali mengadu Nabi pura - pura tidak mendengar. Kedua kali Nabi menganggap mungkin pemuda tadi khilaf, sampai ketiga kali Nabi memaafkan dan menganjurkan untuk bertobat. Pemuda tersebut menghadap untuk ke 4 kalinya, Nabi sudah berkali - kali bilang untuk tobat,akhirnya menuruti permintaan pemuda tadi untuk dirajam. Baru saja dirajam, pemuda tadi mengeluh kesakitan pada Nabi, dan memilih untuk tobat.
2.Orang menganggap bahwa memaafkan itu tidak alamiah. Orang menganggap bahwa kehidupan itu sebuah kompetisi. Jika orang memilih memaafkan maka memperkecil alasan untuk saling menjatuhkan.
Thomas Hub mengatakan bahwa naluri dasar manusia itu jelek, makanya perlu adanya hukum.
Ketika kita benar - benar memaafkan maka akal dan batin kita juga memaafkan sehingga perilakunya menunjukkan perilaku orang yang memaafkan dengan jabat tangan dan menjalin komunikasi seperti sedia kala..
Ketika tidak bisa memaafkan maka yang terjadi adalah rangkaian balas dendam. Si A memukul B, lalu Si B tidak terima dan balas memukul dua kali. Si A tidak terima B membalas dua kali,begitu seterusnya. Semua dibakar oleh kemarahan.Kemarahan/ kebencian akan melahirkan kebencian yang baru.
Memaafkan itu menaikkan kebanggaan terhadap diri sendiri.Memaafkan itu butuh waktu, bahkan dalam kasus tertentu perjuangan memaafkan butuh seumur hidup. Kamu dikhianati, maka kamu selama hidup akan bertarung melawan ingatan bahwa kamu pernah dikhianati, kamu butuh waktu sepanjang hidup untuk melupakan bahwa kamu pernah dikhianati.
Memaafkan itu sifatnya aktif, kamu harus bergerak untuk memaafkan , tidak bisa terus kamu bilang kapan - kapan saja ya, kalau aku sadar. Kalau kamu menunggu batinmu siap memaafkan, ya tidak akan siap.
jangan menunggu sampai kamu siap memaafkan, tapi berjuanglah untuk segera memaafkan, bukan menunggu orang meminta maaf.
Benar-benar disebut memaafkan itu jika di depan atau dibelakang kita akan tetap baik, jika belum bisa bilang saja kamu sedang berusaha memaafkan jangan pura - pura memaafkan.
Memaafkan itu pilihan. Jika kita mau memaafkan maka nikmati manfaatnya, jika tidak mau memaafkan maka nikmati beratnya menaggung kemarahan dan kebencian.
Memberi maaf dan meminta maaf adalah sikap yang mulia
BalasHapusNggih leres mas
HapusMemaafkan tidak mudah tp jika ikhlas dilakukan membuahkan hasil yang baik untuk diri sendiri.
BalasHapusBener mba, mendendam itu cuma bikin capeeek. Capek hati, capek pikiran, ga bisa bahagia. Krn terlalu mikirin gimana cara membalas orang yg udh menyakiti. Padahal kalo kita mau coba maafin, pikiran ga lagi terfokus kesana, dan bisa lebih konsentrasi UTK mencapai target2 kita lainnya. Hidup LBH produktif dan tenang. Hati juga ga sakit :).
BalasHapusMaaf itu hal mudah. Terkadang sulit dilakukan..
BalasHapus