Langsung ke konten utama

Menemukan Kebahagiaan Dengan Mensyukuri Karunia Allah

Menemukan Kebahagiaan Dengan Mensyukuri Anugrah Allah

Pernah nggak sih mengeluhkan masalah kepada orang lain? Entah itu masalah suami yang nyebelin, istri yang galak, sampai masalah paling klise yaitu ra nduwe dhit (tidak memiliki uang). 
Kalau kita mau jujur sebenarnya masalah / keruwetan kita itu masih terlampau sedikit dibandingkan dengan kenikmatan yang kita peroleh. Karena nikmat yang banyak tadi tidak kita rasakan, namun begitu ada sedikit masalah dibesar - besarkan, diingat - ingat bahkan kita share masalah tersebut pada banyak orang. Akibatnya, kita terpuruk dalam masalah yang kita buat ruwet sendiri. 

Kadang orang terlampau jauh mencari kebahagiaan, padahal kebahagiaan itu dalam diri sendiri, Allah yang meletakkan kebahagiaan dalam hati kita. Apapun kondisinya tidak mempengaruhi kebahagiaan itu sendiri. Bahagia tidak harus menunggu kaya raya, atau dikatakan bahagia ketika punya pasangan yang tampan/ cantik, atau punya mobil bagus. Allah tidak meletakkan kebahagiaan pada sebuah benda/ materi, tapi diletakkan dalam hati setiap manusia. 

Selama kamu sandarkan kebahagiaan pada benda atau seseorang maka kamu akan merasa suntuk/sumpek.

Hanya cukup mengingat Allah pasti bahagia.  

Misalnya kita diberi hp sama presiden atau hadiah dari ulama/kyai, pastinya kita akan bahagia sekali sebab diberi oleh presiden/ ulama. Hp tersebut istimewa karena kita melihat siapa pemberinya.
Begitupun juga nikmat yang kita terima, jika kita sadar bahwa semua tadi anugrah dari Allah apapun bentuknya kita pasti akan mensyukurinya dan bahagia atas apa yang dianugrahkan oleh Allah.

Orang yang memiliki rasa syukur kepada Allah hidupnya akan selalu bahagia. Makan dengan lauk sambal dan tempe pun cukup membahagiakan karena semua nikmat tadi berasal dari Allah.

Syukur itu mengerti siapa yang memberi dan berterima kasih kepada yang memberi nikmat ( Allah), kemudian kita gunakan pemberian / nikmat tadi untuk Allah SWT.

Dikisahkan seorang ulama yang dijamu oleh sepasang suami istri. Sang istri berparas cantik namun suaminya wajahnya dibawah standar ketampanan laki - laki. Ulama tersebut kemudian bertanya kepada wanita ( nyonya rumah) tersebut" Kok Ibu bisa bahagia hidup dengan suami yang apa adanya, resepnya apa?"  Maka wanita tersebut menjawab" Cukup bahagia buat saya ketika saya sabar dengan memiliki suami yang tidak tampan karena aku yakin ini jalan saya ke surga. 

Sementara kita yang punya pasangan hidup yang cantik/ tampan masih merasa kurang. Masih membandingkan dengan orang lain, bahkan terhadap anak sendiripun sering membandingkan dengan anak tetangga.

Anak tetangga kok manis, nurut, sedangkan anak saya bandelnya luar biasa. Tapi disisi lain tetangga tersebut suka melihat anak kita yang kita anggap bandel. 

Kenapa kita tak bisa mensyukuri anugrah tersebut, karena hati kita tidak melihat Allah. Kita melihat wujud benda/ orangnya tak melihat siapa yang memberi anugrah yaitu Allah. 

Anugrah yang diberi Allah kita kembalikan ke Allah. Maka Allah akan memberi anugrah yang lebih besar. Ketika orang pusing dengan urusan uang, kamu bahagia meskipun tidak punya uang, artinya Allah telah menganugrahi kamu kebahagiaan sebab rasa syukurmu. 

Berbagi / sodaqoh kepada sesama bisa diwujudkan dengan tabassum ( wajah yang berseri - seri ), setiap kali bertemu dengan orang lain kita menampakkan wajah yang ceria, melempar senyum atau salam.

Jangan sampai wajah kita menginspirasi kesuntukan orang lain. 

Kapanpun dengan siapapun berilah wajah yang ceria, sehingga membahagiakan orang yang melihatnya.

Komentar

  1. MasyaAllah, betul betul hehe. Relate sekali dgn kehidupan sehari²

    BalasHapus
  2. Bersyukur atas segala nikmat dari sang pencipta

    BalasHapus
  3. Dengan membaca artikel ini saya sangat bersyukur dengan kehidupan dan kesehatan yang Allah SWT berikan hingga detik ini. Trims buat artikelnya😊👍

    BalasHapus
  4. Kadang orang lupa. Mencari kebahagiaan dan lupa bersyukur. Pdhal bersyukur menambah kebahagiaan.

    BalasHapus
  5. Betul, kebahagiaan ada dalam hati kita

    BalasHapus
  6. Betul bahagalia itu sederhana gak perlu banyak harta bahagia bersama pasangan dan kluarga lebih indah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj