Siapa diantara kita yang tak pernah kecewa? Atau bahkan mungkin kita sendiri yang mengecewakan orang lain. Dan, ternyata dikecewakan itu lebih menyesakkan daripada dibuat marah, ini menurut saya sih.
Satu hal yang harus tertancap bahwa selama masih hidup maka kita akan berjumpa dengan yang namanya kecewa. Seorang kecewa dengan teman dekatnya karena memanfaatkan kebaikannya. Orang tua yang kecewa dengan anak - anaknya, guru yang kecewa dengan muridnya dan kecewa dengan pasangan hidupnya.
Lalu, apa yang menjadi sebab kita sering merasa kecewa? Itu karena tingginya harapan/ekspektasi kita pada sesuatu/seseorang. Jika kita mau sedikit saja menurunkan standart atau bahkan tak berharap pada apapun dan siapapun, maka kecil pula kemungkinan untuk kecewa.
Seorang guru yang kecewa dengan muridnya yang tidak pandai atau nakal, misalnya. Semua itu tak akan terjadi jika guru tak berharap bahwa muridnya semua pandai dan manut. Guru tersebut hanya fokus mengajar dan mendidik muridnya.
Banyak juga orang tua yang pada usia senjanya justru diabaikan anaknya. Mereka terlalu menaruh harapan tinggi bahwa anak- anaknya adalah aset hari tua yang pasti akan membalas keringat orang tua yang telah memberikan segalanya.
Kita lupa bahwa Yang Maha Sempurna adalah Tuhan, Yang tak pernah mengecewakan makhlukNya. Tapi, lagi - lagi kita tak bisa melihatnya, kita berharap pada sesama makhluk, yang sama - sama tak sempurna, yang sering lupa, yang punya banyak kepentingan dan pamrih.
Jadi, sebenarnya kita sendiri yang harus memperkecil harapan pada seseorang ataupun sesuatu. Fokus pada tanggung jawab kita untuk berbuat baik, memberi dan terus berkontribusi, lalu tentang bagaimana hasilnya pasrahkan kepada Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik buat makhlukNya meskipun yang terbaik buat kita saat ini adalah menelan kekecewaan. Kita hanya harus menanamkan keyakinan bahwa kegagalan, kekecewaan adalah guru kehidupan terbaik.
jujur pahit tapi apalah daya harus ditelan.
BalasHapusYang pahit menyehatkan mas
Hapusjujur kecewa tapi kalau masih sayang gitu, kecewanya hilang :(
BalasHapusNggak hilang sih sebenarnya mbak, cuma ditutupi sayang tadi
HapusYang namanya kecewa pasti sakitnya tuch disini....
BalasHapusSakit tak berdarah mbak
Hapus