Langsung ke konten utama

Ketika Harus Menjumpai Kekecewaan

Siapa diantara kita yang tak pernah kecewa? Atau bahkan mungkin kita sendiri yang mengecewakan orang lain. Dan, ternyata dikecewakan itu lebih menyesakkan daripada dibuat marah, ini menurut saya sih. 

Satu hal yang harus tertancap bahwa selama masih hidup maka kita akan berjumpa dengan yang namanya kecewa. Seorang kecewa dengan teman dekatnya karena memanfaatkan kebaikannya. Orang tua yang kecewa dengan anak - anaknya, guru yang kecewa dengan muridnya dan kecewa dengan pasangan hidupnya.

Lalu, apa yang menjadi sebab kita sering merasa kecewa? Itu karena tingginya harapan/ekspektasi kita pada sesuatu/seseorang. Jika kita mau sedikit saja menurunkan standart atau bahkan tak berharap pada apapun dan siapapun, maka kecil pula kemungkinan untuk kecewa.

Seorang guru yang kecewa dengan muridnya yang tidak pandai atau nakal, misalnya. Semua itu tak akan terjadi jika guru tak berharap bahwa muridnya semua pandai dan manut. Guru tersebut hanya fokus mengajar dan mendidik muridnya. 

Banyak juga orang tua yang pada usia senjanya justru diabaikan anaknya. Mereka terlalu menaruh harapan tinggi bahwa anak- anaknya adalah aset hari tua yang pasti akan membalas keringat orang tua yang telah memberikan segalanya. 

Kita lupa bahwa Yang Maha Sempurna adalah Tuhan, Yang tak pernah mengecewakan makhlukNya. Tapi, lagi - lagi kita tak bisa melihatnya, kita berharap pada sesama makhluk, yang sama - sama tak sempurna, yang sering lupa, yang punya banyak kepentingan dan pamrih. 

Jadi, sebenarnya kita sendiri yang harus memperkecil harapan pada seseorang ataupun sesuatu. Fokus pada tanggung jawab kita untuk berbuat baik, memberi dan terus berkontribusi, lalu tentang bagaimana hasilnya pasrahkan kepada Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik buat makhlukNya meskipun yang terbaik buat kita saat ini adalah menelan kekecewaan. Kita hanya harus menanamkan keyakinan bahwa kegagalan, kekecewaan adalah guru kehidupan terbaik.

Komentar

  1. jujur pahit tapi apalah daya harus ditelan.

    BalasHapus
  2. jujur kecewa tapi kalau masih sayang gitu, kecewanya hilang :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak hilang sih sebenarnya mbak, cuma ditutupi sayang tadi

      Hapus
  3. Yang namanya kecewa pasti sakitnya tuch disini....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Self Love

 Dua pekan terakhir ini interaksi ku dengan gadget berkurang, bahkan kemarin saat aplikasi wa down pun  tak membuatku repot. Jualan online masih jalan meski hanya sekedar posting produk di story wa, tanpa bikin konten di fanspage, tiktok atau upload shopee. Waktu seolah berjalan cepat sekali, tahu tahu sudah di penghujung 2022. Bahkan memastikan belum bergelar almarhumah sekian menit ke depan kita tak punya kuasa. Tiap pagi sounding pada diri sendiri, semangat ya ....yang kuat ya, jangan bosen berbuat baik, kalau pingin memantaskan diri diakui jadi umat Kanjeng Nabi Muhammad ya berbuat baik sebisanya, dengan kedua tanganmu, kedua kakimu, setiap embusan nafasmu kamu niatkan agar supaya selalu tabarruk pada beliau. Bagaimana beliau memperjuangkan umatnya, maka sepatutnya sebagai wujud rasa terima kasih kita pada beliau, sebisanya berbuat baik, kalaupun belum bisa berbuat baik, paling tidak jangan menyakiti liyan dengan lisanmu. Kalau perlu tidur dengan niat agar tidak melakukan ...

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa...

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sa...