Hujan adalah saat dimana kita dianjurkan untuk memperbanyak doa. Memohon apa saja, kesehatan, keselamatan, rezeki atau bahkan jodoh yang telah lama dinantikan.
Tak hanya katak yang bersenandung riang menyambutnya, tapi juga pepohonan, burung - burung dan seluruh makhluk bergembira mebyambutnya. Mereka memuji Sang Pemberi Hujan Rahmat, bertasbih, bersholawat.
Para pedagang yang tadinya sibuk, diberi kesempatan istirahat. Merapikan dagangannya sembari berdoa memohon kebaikan untuk dirinya, keluarganya serta sekeliling nya. Mereka tak mau melewatkan waktu mustajab untuk ndepe - ndepe, memuji dan berbisik mesra dengan Zat Yang Memberi mereka kekuatan untuk melakukan aktivitasnya.
Tuhan yang menganugrahi mulut yang dengannya mereka bisa bertegur sapa, menganugrahi tangan dan kaki yang dengannya mereka bisa kulakan bermacam - macam sayur, sembako dan yang lainnya. Tuhan yang menganugrahi mereka keuletan sehingga mereka bisa melayani pelanggan.
Lalu ketika hujan, merekapun diberi kelapangan hati mensyukuri, bersuka cita menyambutnya dan tidak menggerutu sebab hujan turun begitu derasnya. Semakin deras, semakin besar rahmat yang diturunkannNya. Semakin lama hujan, semakin banyak pula rezeki yang akan kita terima. Hanya dalam wujud apa, kadang kita belum menyadarinya.
Bisa dalam wujud anak yang soleh, rumah tangga yang adem ayem tentrem, selamat dari penyakit atau musibah, teman - teman yang baik atau usaha yang semakin moncer berkahnya dirasakan oleh banyak orang.
Sambutlah hujan seperti kamu menyambut kekasihmu, dengan kalimat toyyibah dan senyum ramah. Lalu menunduk, berbisik lirih
Hikma dari tetesan hujan, puitis kata-katanya
BalasHapusMantap gan puitis juga saran aja sih, kalo tiap paragraf sehabis kalimat jgn di titik dilanjutin ke baris selanjutnya itu aja si
BalasHapusTerima kasih, Kak..sudah mengingatkan untuk banyak2 bersyukur dan berdoa di kala hujan menyapa.. Ah..dan kali ini kita diberi kesempatan lbh panjang utk berdoa..kala hujan masih rajin menyapa meski telah penghujung Juni. Alhamdulillah..
BalasHapus