Langsung ke konten utama

Pengalaman Mengikuti Kelas Menulis

 

Pengalaman Mengikuti Kelas Menulis

 Saya mau bercerita tentang pengalaman mengikuti kelas menulis online. Awalnya saya hanya ingin mengobati kesuntukan menjalani rutinitas selama pandemi. Tiap hari bergulat di rumah dari dapur, lalu ke depan, balik lagi ke dapur begitu seterusnya. Tahu kan ribetnya menjadi ibu tiga orang anak. Mulai dari mendampingi belajar daring dengan momong batita yang hanya mau di gendong emaknya.Singkat cerita saat rekreasi di facebook baca tentang kelas menulis online yang dimentori mbak syifa, saya langsung ikut gabung.

 

Kita belajar melalui WAG seminggu sekali dimulai setelah isya. Mbak Syifa memulai kelasnya dengan invoice wa. Pertama kali dengar suranya yang lembut, tenang dan cara bicaranya begitu hati – hati, pelan alus khas wanita jawa. Beliau memaparkan bagaimana kita memulai menulis, mengembangkan gagasan, membuat judul yang menarik sehingga tulisan kita bisa tembus ke media online. Beliau memberi kita PR membuat tulisan lalu akan diberikan feedback mengenai tulisan kita. Saya terkesan bagaimana mbak syifa memberi feedback atas tulisan kita, mula dari bagaimana membuat judul yang menarik, cara mendeskripsikan, sampai hal mendasar yakni typo tulisan yang saya yakin membuat mbak syifa butuh kopi lebih banyak ketika mengoreksi tulisan saya.Hehehe

Saya memang awam sekali tentang dunia literasi, minim referensi bacaan, sehingga saya tak berani bermimpi tulisan saya tembus media online. Sudahlah memang tempatmu di dapur ketemu bawang dan lombok, tapi sejak mengikuti kelas menulis online lumayan menumbuhkan minat baca dan menulis. Dengan menulis bisa mengurai kepenatan pikiran, saya menyebutnya rekreasi ruhani sebab diri yang hampir patah semangat mulai menemukan semangat baru.

Manfaat yang saya dapat ikut kelas menulis ini ada banyak, tapi saya tullis sedikit saja biar nggak kepanjangan sepanjang jalanku menemukan cintamu, ea ea 

 

1.Melatih kepekaan

Orang bisa menulis karena dia telah mengamati, membaca apa yang ada di sekitarnya sehingga secara otomatis mata, telinga, penciuman jadi lebih peka. Lebih detail mendeskripsikan sesuatu yang nantinya akan melahirkan tulisan yang bagus. Mentor saya mbak Syifa jago banget buat tulisan yang bikin meleleh. 

 

2. Menulis sebagai jalan kesembuhan

Saya merasakan setelah menulis apapun temanya bisa membantu mengeluarkan unek – unek yang bisa berpotensi menimbulkan penyakit kronis. Ketika menulis kita sibuk mencari ide, membuat outline, mencari diksi yang enak dibaca, lalu lupa dengan masalah bahkan menemukan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi, harus bagaimana selanjutnya. Seperti pisau tumpul yang baru diasah, pikiran dan jiwa kita bisa klik satu sama lain, tidak nglambrang kemana – mana. Sebab menulis juga melatih kita berpikir sistematis/runut.

 

3.Menulis bisa menjadi sumber penghasilan

 Ketika kita bisa menulis dengan baik entah menulis cerpen, esai atau puisi lalu mengirimkannya ke media massa atau online atau bahkan bisa membuat buku serta dengan kemampuan menulis yang mumpuni kita bisa membuka kelas menulis, tak cuma materi  yang didapatkan tapi kita juga ikut berkontribusi memberi kemanfaatan pada sesama dengan berbagi ilmu yang kita miliki.

 

Masih banyak hal yang saya dapatkan dari mengikuti kelas menulis online, lain waktu saya akan tulis lagi. Saya juga pingin ikut  kelas mekar lagi,kangen sama mentornya mbak Syifa.

 

 

Komentar

  1. Keren banget, pengen juga ikut kelas menulis

    BalasHapus
  2. Ikut kelas menulis mas iqbal aji daryono mbak. Dijamin nggak mengecewakan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj