Langsung ke konten utama

Payung Doa

Anak merupakan amanah bagi setiap orang tua. Anak -anak tidak minta dilahirkan ke dunia, mereka juga tidak bisa memilih siapa orang tuanya. Namun yang terjadi sekarang, banyak orang tua yang menganggap anak sebagai investasi yang kedudukannya sama seperti rumah, mobil yang kita punya. Sehingga landasan kita membesarkan anak adalah agar kelak di usia senja mereka akan menghidupi kita. 

Suamiku pernah berkata kepadaku  beberapa tahun yang lalu, bahwa orang tua itu panggonan ompol. Apa maksudnya? Sampai sekarang saya masih mencoba menggali maknanya. Lain waktu dia bilang bahwa sebagai orang tua selamanya kita akan selalu memberi pada anak sekalipun mereka sudah memiliki kehidupan sendiri. Jangan pernah berharap bahwa anak adalah "dana pensiun" kita. Oleh karenanya kita  sekarang membekali diri dengan ilmu, pekerjaan, dan kesehatan agar di masa senja tidak menjadi beban anak cucu. 

Orang tua seringkali penuh dengan tuntutan kepada anaknya. Mereka dituntut berhasil dalam pendidikannya, harus tekun belajar, harus ini itu, sementara mereka lupa memberi keteladanan. 

Misalnya ketika anak belajar, emak bapaknya sibuk dengan tv atau gadgetnya. Orang tua juga perlu belajar menghargai anaknya. Anak tentunya akan merasa nyaman didampingi ketika belajar.

Kami memang bukan orang tua yang memiliki gelar akademik, serta tidak paham dengan teori -teori parenting, bekal kami adalah kasih sayang, doa dan sholawat. Kami sadar tidak bisa membersamai mereka  tiap saat, tapi doa  yang kami harap menjadi pelindung mereka dimanapun mereka berada. Kemudahan mengakses informasi tanpa filter adalah tantangan berat bagi para orang tua. Yang bisa dilakukan adalah terus menerus berdoa agar mereka senantiasa dikelilingi orang baik dan dipayungi rahmat Allah.
Kebanggaan terbesar bagi orang tua adalah ketika anaknya tumbuh jadi manusia yang memiliki adab , bermanfaat bagi sesama ,memiliki kepedulian pada lingkungannya, itu saja. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj