Anak merupakan amanah bagi setiap orang tua. Anak -anak tidak minta dilahirkan ke dunia, mereka juga tidak bisa memilih siapa orang tuanya. Namun yang terjadi sekarang, banyak orang tua yang menganggap anak sebagai investasi yang kedudukannya sama seperti rumah, mobil yang kita punya. Sehingga landasan kita membesarkan anak adalah agar kelak di usia senja mereka akan menghidupi kita.
Suamiku pernah berkata kepadaku beberapa tahun yang lalu, bahwa orang tua itu panggonan ompol. Apa maksudnya? Sampai sekarang saya masih mencoba menggali maknanya. Lain waktu dia bilang bahwa sebagai orang tua selamanya kita akan selalu memberi pada anak sekalipun mereka sudah memiliki kehidupan sendiri. Jangan pernah berharap bahwa anak adalah "dana pensiun" kita. Oleh karenanya kita sekarang membekali diri dengan ilmu, pekerjaan, dan kesehatan agar di masa senja tidak menjadi beban anak cucu.
Orang tua seringkali penuh dengan tuntutan kepada anaknya. Mereka dituntut berhasil dalam pendidikannya, harus tekun belajar, harus ini itu, sementara mereka lupa memberi keteladanan.
Misalnya ketika anak belajar, emak bapaknya sibuk dengan tv atau gadgetnya. Orang tua juga perlu belajar menghargai anaknya. Anak tentunya akan merasa nyaman didampingi ketika belajar.
Kami memang bukan orang tua yang memiliki gelar akademik, serta tidak paham dengan teori -teori parenting, bekal kami adalah kasih sayang, doa dan sholawat. Kami sadar tidak bisa membersamai mereka tiap saat, tapi doa yang kami harap menjadi pelindung mereka dimanapun mereka berada. Kemudahan mengakses informasi tanpa filter adalah tantangan berat bagi para orang tua. Yang bisa dilakukan adalah terus menerus berdoa agar mereka senantiasa dikelilingi orang baik dan dipayungi rahmat Allah.
Kebanggaan terbesar bagi orang tua adalah ketika anaknya tumbuh jadi manusia yang memiliki adab , bermanfaat bagi sesama ,memiliki kepedulian pada lingkungannya, itu saja.
Komentar
Posting Komentar