Langsung ke konten utama

Tantangan Orang Tua Di Era Digital

 Menjadi orang tua di era digital saat ini tantangannnya sangat besar. Setiap anak meskipun tak memiliki gadget sangat mudah mengakses informasi/ konten yang  nyaris tanpa filter. Mulai dari twitter, instagram, youtube sampai facebook bisa diakses dengan mudah. Kita orang tua mau tidak mau belajar mengikuti perkembangan zaman, ikut tanpa hanyut. Bagaimana peran orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget,sementara anak tak selalu dalam pengawasan kita. Ujaran kebencian, bullying, pornografi paling sering ditemui. 

Mereka anak - anak, bahkan orang tua kehilangan unggah ungguh, bagaimana berkomentar yang sopan, jari mereka lebih cepat daripada nurani/akal pikiran. Tontotan yang jelas melecehkan intelektualitas seseorang menjamur dan banyak peminatnya.

Google sebagai mesin pencari terbesar membuat mereka malas berpikir, malas membaca dan menjadi ahli copas. Mana tahu mereka informasi yang valid atau tidak, bahkan portal berita online pun seringkali ngawur dalam memberi informasi. 

Belum lagi game online yang membuat generasi yang egois dan tidak peduli dengan sekelilingnya. Kuota menjadi barang wajib yang harus dimiliki, bahkan mengalahkn kebutuhan primer itu sendiri, seperti makan, kesehatan serta pendidikan. Orang tua mereka banting tulang, bahkan kalau perlu kepala jadi kaki, kaki jadi kepala demi dapur agar tetap ngebul, demi anak yang harus menyelesaikan pendidikannya. 

Apalagi anaka usia remaja yang sedang dalam masa puber, yang masih sibuk mencari eksistensi. Mereka ingi tampil, ingin diperhatikan, ingin mencoba banyak hal. Tapi sayangnya kadang dilakukan dengan hal negatif, seperti membully temannya, yang yangan padahal uang saku masih minta orang tua, sampai tawuran. Maka perlu sesering mungkin membuka ruang diskusi dengan anak. Mendengarkan mereka , menghargai keputusan yang diambil selama itu baik.tanpa mendikte seolah orang tua paling tau paling benar. Bisa jadi anak yang benar. Apa salahnya kita juga belajar dari mereka. 

Tantangan besar itulah yang membuat kami sepakat untuk tak henti - hentinya tirakat dan berdoa buat mereka agar mereka senatiasa dikelilingi orang baik, memiliki kepedulian dan punya daya juang tinggi. Bahwa semua keberhasilan itu butuh proses panjang, butuh diupayakan dan konsistensi. Sesekali dengan menorehkan kekecewaan pada mereka bukan berarti kita tak peduli padanya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj