Waktu kecil aku memaknai rumah sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Seiring bertambahnya usia, rumah memiliki banyak makna. Bukan sekedar tempat untuk tidur setelah lelah beraktivitas, namun rumah adalah tempat yang mampu menampung kesedihan yang tak lebih panjang masanya daripada kegembiraan. Rumah adalah tempat yang selalu menerima penghuninya apa adanya.
Banyak cerita anak yang dihujani masalah di luar, lalu dia mencoba pulang ke rumah namun yang dia dapat adalah penolakan. Orang terdekat yang dia kira mempunyai hati yang lapang justru jadi orang pertama yang mematahkan hatinya.
Aku tidak ingin membangun rumah yang dingin dan sunyi. Aku ingin membangun rumah yang hangat bagi seluruh penghuninya. Rumah yang setiap saat mau mendengarkan kesedihan dan kegembiraan. Rumah yang tidak pernah sepi dari anak yang tadarus Al Qur'an meski satu ayat.
Anak -anakku....
Setiap orang tua ingin jadi ensiklopedi buat anaknya, menjawab semua pertanyaannya walau kadang dijawab seadanya sebisanya. Kamu tahu kan, kami ini bukan orang yang memiliki gelar panjang kali lebar, gelar kami adalah orang tua yang siap melakukan apapun untuk anaknya. Orang tua yang tidak selalu benar dan tidak selalu lebih paham dibanding anak -anaknya.
Kamu mungkin belum mengerti apa yang berulang kali kami upayakan, tapi kelak kamu akan paham meski diawali dengan penyangkalan. Nggak apa -apa kok nak...
Kalian anak baik, dan akan selalu jadi anak baik dan beruntung nantinya.
Kami akan menyediakan ke dua telinga kami untuk mendengarkan ceritamu, kami pun selalu melangitkan doa baik untuk kalian. Kami pun berusaha memberi contoh baik.Kami nggak bosan mengingatkan kamu untuk tidak minum dan makan berdiri. Kami yang cerigis ketika kalian tidur bakda asar. Kami yang mungkin buat kalian seperti kaset rusak.Kami yang sebisa mungkin menyayangi kalian meski dengan jalan menunda untuk tidak mengabulkan seluruh permintaan kalian.
Terakhir ibu hanya ingin bilang sering2 lah menziarahi"rumah"kalian, yakni hati. Dengarkanlah apa kata hatimu, karena mendengarkan omongan orang lain hanya akan membuatmu semakin kehilangan dirimu sendiri. Sebab hati tak pernah condong pada hal yang buruk, jika hal buruk yang kamu tangkap , itu datang dari hawa nafsumu. Dan kamu harus bisa membedakan keduanya.
Komentar
Posting Komentar