Langsung ke konten utama

Home sweet home

Waktu kecil aku memaknai rumah sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Seiring bertambahnya usia, rumah memiliki banyak makna. Bukan sekedar tempat untuk tidur setelah lelah beraktivitas, namun rumah adalah tempat yang mampu menampung kesedihan yang tak lebih panjang masanya daripada kegembiraan. Rumah adalah tempat yang selalu menerima penghuninya apa adanya. 

Banyak cerita anak yang dihujani masalah di luar, lalu dia mencoba pulang ke rumah namun yang dia dapat adalah penolakan. Orang terdekat yang dia kira mempunyai hati yang lapang justru jadi orang pertama yang mematahkan hatinya. 

Aku tidak ingin membangun rumah yang dingin dan sunyi. Aku ingin membangun rumah yang hangat bagi seluruh penghuninya. Rumah yang setiap saat mau mendengarkan kesedihan dan kegembiraan. Rumah yang tidak pernah sepi dari anak yang tadarus Al Qur'an meski satu ayat. 

Anak -anakku....
Setiap orang tua ingin jadi ensiklopedi buat anaknya, menjawab semua pertanyaannya walau kadang dijawab seadanya sebisanya. Kamu tahu kan, kami ini bukan orang yang memiliki gelar panjang kali lebar, gelar kami adalah orang tua yang siap melakukan apapun untuk anaknya. Orang tua yang tidak selalu benar dan tidak selalu lebih paham dibanding anak -anaknya. 

Kamu mungkin belum mengerti apa yang berulang kali kami upayakan, tapi kelak kamu akan paham meski diawali dengan penyangkalan. Nggak apa -apa kok nak...
Kalian anak baik, dan akan selalu jadi anak baik dan beruntung nantinya.

Kami akan menyediakan ke dua telinga kami untuk mendengarkan ceritamu, kami pun selalu melangitkan doa baik untuk kalian. Kami pun berusaha memberi contoh baik.Kami nggak bosan mengingatkan kamu untuk tidak minum dan makan berdiri. Kami yang cerigis ketika kalian tidur bakda asar.  Kami yang mungkin buat kalian seperti kaset rusak.Kami yang sebisa mungkin menyayangi kalian meski dengan jalan menunda untuk tidak mengabulkan seluruh permintaan kalian. 

Terakhir ibu hanya ingin bilang sering2 lah menziarahi"rumah"kalian, yakni hati. Dengarkanlah apa kata hatimu, karena mendengarkan omongan orang lain hanya akan membuatmu semakin kehilangan dirimu sendiri. Sebab hati tak pernah condong pada hal yang buruk, jika hal buruk yang kamu tangkap , itu datang dari hawa nafsumu. Dan kamu harus bisa membedakan keduanya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj