Langsung ke konten utama

Urip iku urup

Salah satu mood booster kami adalah jalan keliling naik motor sembari ngobrol ngalor ngidul. Membahas pengendara yang jalan ditengah dengan percaya diri seolah jalan miliknya sendiri. Lalu mengingatkan pengendara yang standart motornya belum di posisi yang benar. Dimana pun kita butuh rasa empati dan tata krama. Kami jarang sekali membunyikan klakson sekalipun motor di depan kami mengerem mendadak atau berjalan layaknya keong yang kelaparan. 

Benar adanya jika pengalaman terbaik adalah belajar dari kesalahan orang lain. Ketika melihat mereka yang melakukan kesalahan atau bahkan kemaksiatan, yang paling bisa kita lakukan adalah Mendoakan kebaikannya alih alih menghakimi mereka. 

Beruntung punya pasangan yang satu frekuensi, yang nggak suka ngurusi urusan orang lain, menjadi komentator bahkan hakim. Hidup ini ibarat kita mengerjakan ujian yang selesai atau tidak, ketika harus dikumpulkan, kita tak bisa menundanya.Jika masih sempat menengok kanan kiri, yang ada tugas kita tidak selesai. Kalaupun tanpa sengaja kita tahu aib dari seseorang, kita tanpa berpikir panjang akan berusaha menutupnya dan pura2 lupa dengan harapan Allah akan menutup aib kita. 

Tapi sekarang ini zaman dimana kita kehilangan batas. Semua ingin bicara, tapi jarang sekali orang mau mendengar. Mudah sekali berkomentar di medsos bahkan kepada orang yang tak dikenal. Zaman dimana murid lebih percaya google daripada gurunya. Murid kehilangan takzim kepada gurunya. Zaman dimana tata krama menjadi barang langka.

Yang saya khawatirkan adalah ketika benar dan salah sudah tak bisa dibedakan. Hal yang buruk malah jadi keren misalnya bullying kepada junior. Sebaliknya kebaikan, adab jadi hal aneh. 

Zaman yang jika tidak ngedan ora keduman. Korupsi menjadi hal yang wajar toh hasilnya disedekahkan, logika macam apa yang sedang dibangun. Kaum sudra yang meregang nyawa karena tertangkap basah mencuri demi perut anak -anak mereka. 

Tuhan Yang Maha membolak balikkan hati, selamatkan kami agar tetap memegang teguh keimanan kami untuk tidak menduakan Mu dengan jabatan, nama besar atau harta benda. 

Mumpung masih diberi umur, sebisa mungkin berbuat baik pada sesama, kalaupun belum bisa memberi, setidaknya tidak merepotkan. Dunia yang kotor, maka kita setidaknya jangan ikut andil menambahi kotoran di dalamnya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat

Berkah Bagi Tempat yang Dibacakan Sholawat Jika membahas tentang keistimewaan sholawat, maka tak akan ada habisnya.Tanda bahwa kita mencintai Kanjeng Nabi Muhammad adalah dengan sering bersholawat, sebab cinta itu ditandai dengan banyak menyebut/mengingat sesuatu yang kita cinta.   Hanya orang mukmin khusus yang hatinya tergerak untuk bersholawat  kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jika kita bersholawat ketika nama Kanjeng Nabi disebut, ketika kita duduk atau saat berdiri atau ketika melakukan kebaikan, maka kita termasuk min khowasil mukminin. Duduk dan Berdiri dengan sholawat   Rosulullah bersabda tidaklah berkumpul sekelompok orang , kemudian mereka berpisah tanpa berzikir kepada Allah dan tanpa bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad melainkan mereka itu berdiri  meninggalkan majlisnya/tempat duduknya aromanya lebih busuk daripada bangkai. Naudzubillahminzalik. Kita duduk di warung, di mal, atau di restoran atau di rumah kita sendiri tanpa berzikir dan tanpa bersholawat, maka aroma

Puasa Sabar dan Iman

Puasa, Sabar, dan Iman Imam Ghozali dalam kitab Ihya mengatakan bahwa puasa itu 1/4 nya iman. Kalau kita tidak puasa itu artinya kita kehilangan 1/4 iman. Puasa itu 1/2 nya sabar dan sabar 1/2 nya iman. Jika ada orang yang sudah nggak sabar plus nggak puasa berarti imannya tinggal 1/4.  Orang yang tidak berpuasa itu bagaimana? Orang yang tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang ia sampaikan sehingga berpotensi melukai orang lain, bahasa jawanya waton omong Sabar itu ada 2:   1.Sabar dari       Maksudnya adalah bersabar dari hal - hal yang tidak disukai. Misalnya ketika kita dimaki - maki, kita memilih untuk diam alih- alih membalasnya.  2. Sabar untuk        Maksudnya sabar untuk melakukan hal baik. Misalnya sabar dalam belajar dan bekerja agar kita memperoleh hasil yang maksimal.  Orang yang cerdas bisa membedakan mana sabar dari dan sabar untuk. Misalnya ada orang yang dapat IP 2, terus ngomong" ah nggak apa, saya sabar kok." Ya nggak begitu juga  Kalau kamu d

Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah

  Bagaimana Membangun Pernikahan yang Sakinah Mawadah dan Rahmah Membangun pernikahan yang sakinah mawadah wa rohmah adalah impian setiap orang. Namun untuk mewujudkannya tentunya butuh perjuangan keduanya, bukan hanya salah satu pihak saja. Menyatukan dua pribadi yang berbeda sifat, kultur, dan prinsip bukanlah hal mudah, bahkan harus dilakukan secara terus menerus karena kita tidak cuma setahu dua tahun hidup bersama dengan pasangan kita, tapi dalam jangka waktu yang lama hattal akhirat.  Tak ada yang lebih dominan dari keduanya, prinsip saling melengkapi, menghargai sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami sebagai imam yang harus memiliki sifat mengalah, apalagi wanita punya masa - masa tidak stabil emosinya ( saat menstruasi) dan para suami tentunya sudah paham akan hal ini. Kebijaksanaan suami harus melebihi kebijaksanaan istri, sehingga bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Prinsip saling percaya juga sangat penting dalam menj