Dua pekan terakhir ini interaksi ku dengan gadget berkurang, bahkan kemarin saat aplikasi wa down pun tak membuatku repot. Jualan online masih jalan meski hanya sekedar posting produk di story wa, tanpa bikin konten di fanspage, tiktok atau upload shopee. Waktu seolah berjalan cepat sekali, tahu tahu sudah di penghujung 2022. Bahkan memastikan belum bergelar almarhumah sekian menit ke depan kita tak punya kuasa. Tiap pagi sounding pada diri sendiri, semangat ya ....yang kuat ya, jangan bosen berbuat baik, kalau pingin memantaskan diri diakui jadi umat Kanjeng Nabi Muhammad ya berbuat baik sebisanya, dengan kedua tanganmu, kedua kakimu, setiap embusan nafasmu kamu niatkan agar supaya selalu tabarruk pada beliau. Bagaimana beliau memperjuangkan umatnya, maka sepatutnya sebagai wujud rasa terima kasih kita pada beliau, sebisanya berbuat baik, kalaupun belum bisa berbuat baik, paling tidak jangan menyakiti liyan dengan lisanmu. Kalau perlu tidur dengan niat agar tidak melakukan maksiat,
Mendung menggelayut 3 hari ini, seolah menandakan bahwa ada banyak dari kita sedang tidak baik - baik saja. Aku termasuk orang yang meyakini tanda /isyarat. Hal sekecil apapun tak ada yang sepele, yang sepele itu aku dimatamu.... Sakit, menelan kecewa berkali - kali, kehilangan, ditinggalkan diabaikan adalah cara Tuhan mengajak hambanya untuk tidak jauh jauh dari Nya. Bahwa selalu ada Tuhan Yang Tak abai pada semua makhlukNya, tak akan berkurang Welas Asihnya meski kita ndableg tak menunaikan hak hakNya. Kekecewaan yang beruntun merupakan akibat ketergantungan atau harapan harapan besar pada makhluq, makhluk yang sama sama lemah, namun mengaku kuat. Seringkali dibuat takjub ketika melihat ikan yang selalu terjaga, senantiasa memuji Allah Yang Maha Terpuji. Sedang aku yang terverifikasi sebagai manusia, makhluk paling sempurna, enggan berfikir dan zikrullah. Mengamati, mendengar, merasakan dengan seksama segala karuniaNya. Merasakan setiap embusan nafas, jantung yang 24 jam tak pernah